Analisis dan Perancangan Sistem Informasi
DEFINISI SISTEM
Sistem adalah kumpulan dari unsur/elemen-elemen yang saling berkaitan/berinteraksi dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Syarat-syarat SISTEM :
Sistem adalah kumpulan dari unsur/elemen-elemen yang saling berkaitan/berinteraksi dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Syarat-syarat SISTEM :
Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan tujuan.
Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan.
Adanya hubungan diantara elemen sistem.
Unsur dasar dari proses (arus informasi, energi dan
material) lebih penting daripada elemen sistem.
Tujuan organisasi lebih penting dari pada tujuan
elemen.
Karakteristik Sistem
Komponen (Component)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling
berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan.
Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu subsistem
atau bagian-bagian dari sistem.
Setiap sistem tidak perduli betapapun kecilnya, selalu
mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem.
Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem
untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses
sistem secara keseluruhan.
Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih
besar yang disebut supra sistem
Misalnya suatu perusahaan dapat disebut dengan suatu
sistem dan industri yang merupakan sistem yang lebih besar
dapat disebut dengan supra sistem.
Kalau dipandang industri sebagai suatu sistem, maka
perusahaan dapat disebut sebagai subsistem.
Demikian juga bila perusahaan dipandang sebagai suatu
sistem, maka sistem akuntansi adalah subsistemnya.
Sistem Terotomasi Terbagi dalam Sejumlah Kategori, yaitu :
On-line Systems
Sistem on-line adalah sistem yang menerima langsung
input pada area dimana input tersebut direkam dan menghasilkan
output yang dapat berupa hasil komputasi pada area dimana mereka
dibutuhkan.
Area sendiri dapat dipisah-pisah dalam skala, misalnya
ratusan kilometer.
Biasanya digunakan bagi reservasi angkutan udara,
reservasi kereta api, perbankan dll.
Real-time Systems
Sistem real-time adalah mekanisme pengontrolan,
perekaman data, pemrosesan yang sangat cepat sehinga output yang
dihasilkan dapat diterima dalam waktu yang relatif sama.
Perbedaan dengan sistem on-line adalah satuan waktu
yang digunakan real-time biasanya seperseratus atau seperseribu detik
sedangkan on-line masih dalah skala detik atau bahkan kadang beberapa
menit.
Perbedaan lainnya, on-line biasanya hanya berinteraksi
dengan pemakai, sedangkan realtime berinteraksi langsung dengan pemakai
dan lingkungan yang dipetakan.
Decision Support System + Strategic Planning System
Sistem yang memproses transaksi organisasi
secara harian dan membantu para manajer mengambil keputusan,
mengevaluasi dan menganalisa tujuan organisasi.
Digunakan untuk sistem penggajian, sistem pemesanan,
sistem akuntansi dan sistem produksi.
Biasanya berbentuk paket statistik, paket
pemasaran, dll.
Sistem ini tidak hanya merekam dan menampilkan data
tetapi juga fungsi-fungsi matematik, data analisa statistik dan
menampilkan informasi dalam bentuk grafik (tabel, chart) sebagaimana
laporan konvensional.
Knowledge-based System.
Program komputer yang dibuat mendekati kemampuan dan pengetahuan
seorang pakar.
Umumnya menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak
khusus seperti LISP dan PROLOG.
PELAKU SISTEM
1. Pemakai ;
Pada umumnya 3 ada jenis pemakai, yaitu operasional,
pengawas dan eksekutif.
2. Manajemen ;
Umumnya terdiri dari 3 jenis manajemen, manajemen
pemakai yang bertugas menangani pemakaian dimana
sistem baru diterapkan, manajemen sistem yang terlibat
dalam pengembangan sistem itu sendiri manajemen umum yang terlibat
dalam strategi perencanaan sistem dan sistem pendukung pengambilan
keputusan.
Kelompok manajemen biasanya terlibat dengan keputusan
yang berhubungan dengan orang, waktu dan uang, misalnya ; “
sistem tersebut harus mampu melakukan fungsi x,y,z, selain itu
harus dikembangkan dalam waktu enam bulan dengan
melibatkan programmer dari departemen w, dengan biaya sebesar x”.
3. Pemeriksa ;
Ukuran dan kerumitan sistem yang dikerjakan dan bentuk
alami organisasi dimana sistem tersebut diimplementasikan dapat menentukan
kesimpulan perlu tidaknya pemeriksa.
Pemeriksa biasanya menentukan segala sesuatunya
berdasarkan ukuran-ukuran standar yang dikembangkan pada banyak
perusahaan sejenis.
4. Penganalisa sistem ;
Fungsi-fungsinya antara lain sebagai :
Arkeolog ; yaitu yang menelusuri bagaimana sebenarnya
sistem lama berjalan, bagaimana sistem tersebut dijalankan dan segala
hal yang menyangkut sistem lama.
Inovator ; yaitu yang membantu mengembangkan dan
membuka wawasan pemakai bagi kemungkinan-kemungkinan lain.
Mediator ; yaitu yang menjalankan fungsi komunikasi dari
semua level, antara lain pemakai, manajer, programmer, pemeriksa
dan pelaku sistem yang lainnya yang mungkin belum punya sikap
dan cara pandang yang sama.
Pimpinan proyek ; Penganalisa sistem haruslah personil
yang lebih berpengalaman dari programmer atau desainer. Selain
itu mengingat penganalisa sistem umumnya ditetapkan terlebih
dahulu dalam suatu pekerjaan sebelum yang lain bekerja, adalah hal
yang wajar jika penanggung jawab pekerjaan menjadi porsi
penganalisa sistem.
5. Pendesain sistem ;
Pendesain sistem menerima hasil penganalisa sistem
berupa kebutuhan pemakai yang tidak berorientasi pada teknologi tertentu,
yang kemudian ditransformasikan ke desain arsitektur tingkat tinggi
dan dapat diformulasikan oleh programmer.
6. Programmer ;
Mengerjakan dalam bentuk program dari hasil desain yang
telah diterima dari pendesain.
7. Personel pengoperasian ;
Bertugas dan bertanggungjawab di pusat komputer
misalnya jaringan, keamanan perangkat keras, keamanan perangkat lunak,
pencetakan dan backup.
Pelaku ini mungkin tidak diperlukan bila sistem yang
berjalan tidak besar dan tidak membutuhkan klasifikasi khusus untuk
menjalankan sistem.
Arsitektur Informasi
Arsitektur Informasi: Suatu pemetaan dari
rencana-rencana kebutuhan terhadap informasi (Turban et al., 1999)
Berdasarkan Arsitektur Teknologi yang digunakan,maka
Arsitektur Informasi dibedakan dalam 3 macam, yaitu:
Arsitektur Tersentralisasi
Suatu proses pelayanan informasi yang dikelola secara
terpusat
Arsitektur Desentralisasi
Suatu proses pelayanan informasi yang dikelola secara
tersebar
Arsitektur Client <-> Server
Suatu proses pelayanan informasi yang database utama
dikelola Server sedangkan proses analisis lebih lanjut dilakukan oleh Client
http://tiiyawulaan.blogspot.com/2012/04/analisis-dan-perancangan-sistem.html